Buscar

Tuesday, December 10, 2013

MODEL RUP

MODEL RUP


RUP yang dikembangkan oleh Rational software adalah hasil kerjasama antara Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson dalam menyusun suatu metodologi yang digunakan untuk membangun software. RUP sendiri merupakan suatu metodologi pembangunan software.
RUP menyediakan suatu pendekatan untuk menangani pekerjaan dan tanggung jawab dalam pengembanganan. RUP bertujuan untuk  menghasilkan suatu software yang sesuai dengan kebutuhan dari end-user nya, pada jangka waktu dan biaya yang terukur.

Karakteristik
cara kerja RUP itu didasarkan pada 6 kunci prinsip bagi perkembangan bisnis yang terkendali yaitu :
1.    Mengadaptasi proses
2.   Menyeimbangkan prioritas dari para stakeholders
3.   Melakukan kolaborasi antar tim
4.   Mendemonstrasikan hasil-hasil yang ada secara berulang-ulang
5.   Menaikkan level abtraksi dari sebuah software
6.   Memfokuskan pada kualitas secara terus-menerus
Kesimpulan prinsip
1.     Distributed Team
2.     Dokumentasi sebagai sarana komunikasi
3.     Fokus dalam menggunakan tools
             4.     Lebih kompleks

Implementasi
1.     Inception
Yang perlu dilakuin dalam fase ini antara lain :
·         Kebutuhan akan model bisnis diterapkan
contohnya aja nilai-nilai bisnis yang ada, hal-hal yang memicu keuntungan, dan hal-hal yang berhubungan ama keuangan juga termasuk di sini.
·         Nentuin batasan-batasan dalam sebuah project.
·         Perencanaan dalam menentukan type model yang mau dipake dalam proses pengembangan software itu sendiri.
2.     Elaboration
Dalam fase kedua dalam RUP ini, yang perlu dilakuin diantaranya :
·         Menganalisa problem domain.
·         Mengembangkan perencanaan project.
·         Menghilangkan kemungkinan-kemungkinan terbesar yang memungkinkan timbulnya sebuah resiko dalam proses perkembangan project itu sendiri, dikarenakan jika sampai terjadi perubahan terhadap project dalam fase berikutnya, akan menyulitkan pengembang project tersebut untuk kembali meninjau ulang.
·         Pengembangan perencanaan arsitektural kalo’ analisa dari keseluruhan system udah lengkap.
·         Pengimplementasian use case, sebagai perwujudan dari arsitektur system software.
3.     Construction
tujuan utama dalam fase ini tentu aja perkembangan sebuah project dalam bentuk coding. Perkembangan project ini tentu aja ngga dilakuin secara serempak, tapi dilakukan secara berulang-ulang dengan beberapa penambahan tentu aja di tiap-tiap pengulangannya. Jadi, aktivitas yang terjadi dalam fase ini antara lain design, implementasi, dan tentu aja pengujian software tersebut.
4.     Transition
Dari arti kata transition itu sendiri, transisi, udah sepatutnya kita ngerti apa yang jadi tujuan utama dalam fase ini. Tentu aja, transisi, alias peralihan, software atau project yang emang dikembangkan, dari tangan pengembang alias developer-nya, ke tangan yang pesen project alias customer ato pelanggannya

kelebihan RUP :
Ada beberapa keuntungan dengan mengunakan RUP di antaranya :
1.     Menyediakan akses yang mudah terhadap pengetahuan dasar bagi anggota tim.
2.     Menyediakan petunjuk bagaimana menggunakan UML secara efektif.
3.     Mendukung proses pengulangan dalam pengembangan software.
4.     Memungkinkan adanya penambahan-penambahan pada proses.
5.     Memungkinkan untuk secara sistematis mengontrol perubahan- perubahan yangterjadi pada software selama proses pengembangannya.
             6.     Memungkinkan untuk menjalankan test case dengan menggunakan Rational TestManager Tool

kekurangan RUP :
Kekurangan Pengembangan Perangkat Lunak RUP :
1.     Metodologi ini hanya dapat digunakan pada pengembangan perangkat lunak yangberorientasi objek dengan berfokus pada UML (Unified Modeling Language)





gambar model RUP

referensi : http://kamarujung.blogspot.com.au/2013/04/pengertian-rup.html


0 comments:

 
Ardiansyah | Copyright © 2011 Diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger